www.arcocrewek.com

Arcocrewek

Minggu, 02 Februari 2014

Budoyo Jowo

Warisan Mahakarya Nusantara Secara teoritis, bahwa jauh sebelum datangnya pengaruh budaya asing, bangsa kita telah memiliki ketrampilan budaya, pengetahuan dan kedaulatan spiritual serta jejak peradaban manusia tertua di dunia… (1)  Wayang Sejarah wayang berasal dari ritual kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia yang sudah ada sejak zaman kuna sekitar 1500 SM, jauh sebelum agama dan budaya asing masuk ke nusantara. Bermula zaman kuna ketika nenek moyang masih menganut animisme dan dinamisme, dalam alam kepercayaan ini diyakini orang yang sudah meninggal rohnya tetap hidup dan semua benda itu bernyawa serta memiliki kekuatan. Roh-roh itu bersemayam di gunung, air, batu, kayu dsb, mereka harus tetap di hormati, di puja dan di mintai pertolongan jika perlu. Untuk memuja  roh nenek moyang selain melakukan ritual tertentu mereka mewujudkannya dalam gambar dan patung yang di sebut ‘hyang’ atau ‘dahyang’, orang bisa berhubungan dengan roh melalui medium yang di sebut ‘syaman’ , ritual pemujaan nenek moyang, hyang dan syaman inilah yang merupakan asal pertunjukan wayang. Hyang menjadi wayang,  ritual kepercayaan menjadi jalannya pentas dan syaman menjadi dalang, sedangkan ceritanya adalah petualangan dan pengalaman nenek moyang, bahasa yang di gunakan adalah bahasa jawa asli yang hingga sekarang masih di gunakan. Wayang dalam bentuknya yang masih sederhana adalah asli indonesia, yang dalam proses perkembangan setelah bersentuhan dengan unsur-unsur lain, terus berkembang maju sehingga menjaid ujud dan isinya seperti sekarang ini, sudah pasti perkembangan itu tidak akan berhenti, melainkan akan berlanjut di masa-masa mendatang. (2)  Gamelan Berdasarkan relief yang ada dalam Candi Borobudur pada abad ke-8, terdapat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng… Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang gunung lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan. (3)  Ilmu irama sanjak Biasa di sebut kesenian karawitan yang digunakan untuk merujuk pada kesenian gamelan banyak dipakai oleh kalangan masyarakat Jawa. Istilah tersebut mengalami perkembangan penggunaan maupun pemaknaannya. Banyak orang memaknai “karawitan” berangkat dari kata dasar “rawit” yang berarti kecil, halus atau rumit. (4)  Batik Sejarah batik di Nusantara sudah dimulai jauh sebelum kata “Indonesia” sendiri tercipta. Dalam kesusastraan kuno dan pertengahan, sempat ditemukan pembahasan soal nyerat atau nitik yang diduga merupakan teknik menghias kain menggunakan malam. Kemudian muncullah istilah ‘mBatik’ Kata ini berasal dari gabungan kata “ngembat” dan “titik” yang berarti membuat titik. (5)  Pengerjaan logam Dalam tradisi adat dan mitologi Jawa ada kepercayaan adanya ‘daya linuwih’ (tuah, kekuatan mistis) dari keris dan benda-benda berbentuk senjata tajam lain di sebut tosan aji. Di samping merupakan maha karya seni, keris dan tosan aji juga merupakan kemampuan nenek moyang dalam bidang metalurgi. Pembuatan keris yang berpamor merupakan suatu keahlian teknik pencampuran dan penempaan berbagai logam yang tidak bisa di anggap remeh. (6)  Sistem mata uang sendiri Alat tukar yang nyata yaitu emas dan perak telah menjadi tradisi dalam pedagangan di Nusantara dimana uang emas dan perak diukurkan langsung kepada komoditas (barang nyata). Pengetahuan tentang penggunaan koin bimetal ini hilang dikarenakan diberlakukannya uang kertas yang didasarkan pada deretan angka yang tiada bernilai. Diketahui Kati adalah satuan berat termasuk untuk menghitung dalam sistem keuangan dan perniagaan. Jadi saat itu telah ada sistem keuangan berbasis emas dan perak. Kati merupakan satuan hitung dasar, dikertahui bahwa 1 Kati = 750 gram. 3000 Kati = 30 Pikul. Tahil (Ta) untuk menghitung uang dalam sistem moneter. Catatan tersebut bisa dilihat disini: 1 Tahil = 38 gram = 1/20 Kati (Emas atau Perak). 1 Bantal = 20 Kati 1 Masa = 2.4 gram (1/16 Tahil atau Suwarna atau Dharana) 1 Atak = 2.4 gram = ½ Masa 1 Kupang (Ku) = 0.6 gram = ¼ Masa 1 Saga = 0.16 gram = 1/6 Ku 100 Picis = 1 Kupang disebut Sakupang 200 Picis = 1 Atak disebut Satak 400 Picis = 1 Masa disebut Samas 800 Picis = 2 Masa disebut Domas 1000 Picis = 1 Tali = 1 Laksa disebut Salaksa 100.000 Picis = 1 Keti disebut Saketi (7) Astronomi Sejarah telah mencatat, geliat penerapan astronomi di kepulauan Nusantara telah ada sejak dahulu kala. Penanggalan kalender Jawa, penentuan musim hujan, kemarau, panen, dan ritual kepercayaan lain yang menggunakan peredaran gerak benda langit sebagai acuan. Bahkan, mengutip sebuah lagu ‘nenek moyangku seorang pelaut’, mereka pun mahir menggunakan rasi-rasi bintang sebagai penunjuk arah. (8)  Ilmu teknologi pelayaran Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”. Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit tahun 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar. Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13. (9) Sistem Pranata Sosial Dan Pemerintahan yang teratur Organisasi pranata sosial dan pemerintahan di Jawa pada awalnya berupa kabuyutan-kabuyutan yang masing-masing merupakan daerah ‘perdikan’ atau otonom. namun demikian kedaulatan masing-masing terhubungkan oleh suatu ‘pandangan hidup’ yang sama yang mengedepankan kesejahteraan bersama. Panunggalan kabuyutan-kabuyutan (desa-desa) di jaman kuno itulah yang menjadikan jawa di kenal dengan negeri makmur dan sejahtera, ibarat senyaman surga. negeri kumpulan desa-desa yang manunggal itulah yang dikenal masyarakat dunia sebagai ‘paradesa’ atau pradesh, paradiso, paradise, firdaus, taman eden dll. (10)  Pertanian sawah Unesco telah mengakui bahwa pertanian ala sistim subak Bali sebagai situs warisan dunia. metode revolusi hijau telah ditemukan bahwa sistem pengairan sawah secara tradisional sangatlah efektif untuk menanggulangi kendala menanam padi. subak tidak saja sistem aliran air untuk sawah, subak tak cuma sekadar sawah berundak. tetapi subak adalah sebuah identitas tipikal masyarakat agraris. Substansinya merupakan gabungan manajemen, keuletan, demokrasi, partisipasi dan rasa kebersamaan yang tinggi. (11) Jamu Indonesia adalah termasuk negeri dengan sumber hayati tanaman herbalnya terbesar di dunia. Ada begitu banyak bahan-bahan alami jamu yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia. Pengetahuan tentang pengobatan tradisional dengan jamu sudah dikenal sejak lama. Pada periode kerajaan Hindu-Jawa dibuktikan dengan adanya ‘Prasasti Madhawapura’ dari jaman Majapahit yang menyebut adanya tukang meramu jamu yang disebut ‘Acaraki’. Pada relief Candi Borobudur sekitar tahun 800 – 900 Masehi, juga menggambarkan adanya kegiatan membuat jamu. (12) Candi Candi Borobudur yang dibangun antara 750-842 SM adalah candi budha terbesar di dunia, sedang Candi Prambanan memiliki relief yang memuat kisah Ramayana. Candi Borobudur berbentuk Stupa didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800 an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan, Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan. Sedang Candi Prambanan adalah Candi Hindu tercantik di dunia, biasa di sebut Candi Roro Jonggrang, merupakan kompleks candi terbesar yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta,Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar